Senin, 19 Oktober 2015

AKIBAT EMOSI BUTA



"AKIBAT EMOSI BUTA"

Seorang pengusaha muda mengendarai sedan mewah menuju ke luar kota. Saat melewati perbukitan yg berkelok, ia melihat sebuah truk dari arah berlawanan. Ketika berpapasan ditikungan jalan, pengemudi truk agak melambat, membuka kaca jendela dan berteriak dgn keras, "SAPI!"...

Pengusaha muda tadi tersinggung. Ia langsung membuka kaca jendela dan membalas dgn penuh emosi, "Kamu yg sapi!!". Dan ia terus memaki, "Sapi jelek tdk punya otak!! Dasar gembel!!" Dan kemudian Menancap Gas lagi.

Tiba2 saat mobilnya melewati tikungan, ada puluhan sapi yg bertubuh besar, turun dari perbukitan dan menyeberang jalan. Terlambat bagi si pengusaha utk menghentikan mobilnya. Akhirnya mobilnya menabrak sapi seberat 300 kg. Saat berusaha menghindari sapi lainnya, mobil mewah itu malah terguling dan jatuh kedalam lembah.


Ternyata, teriakan sopir truk tadi bukan ejekan, tetapi justru "Peringatan" utk si pengusaha, kalau ada kawanan sapi yg lewat di depan.......

Ego seringkali menjadi bibit yg bisa memicu emosi buta. Seperti kasus diatas penyampaian yg tidak sesuai dgn kaidah di Kantor / Perusahaannya dianggapnya tidak layak, tidak sopan dan kurang ajar. Padahal ia berada diluar kantor, berada dilingkungan yg berbeda, dgn sifat orang yg berbeda pula. Itu adalah area umum yg memiliki kultur dan kondisi yg berbeda.

Tidak semuanya dapat disesuaikan dgn keadaan dirinya. Akibatnya malah merugikan diri sendiri....

Jika kita memiliki ego yg tinggi dan temperamental, mari belajar utk mengalihkan emosi buta kita pada hal2 yg konstruktif. Jangan langsung emosi saat menghadapi kondisi yg tidak sesuai dgn keinginan kita.

Belajarlah bersabar dan mencari tahu keadaan dibaliknya. Niscaya ini akan lebih menguntungkan kita. Karena melampiaskan emosi kita, memang nyaman utk sesaat, tetapi bisa menjadi penyakit yg merugikan utk jangka panjang.

"MARI BELAJAR, CEPAT UTK MENDENGAR TAPI LAMBAT UTK BER-KATA2 DAN LAMBAT UTK MARAH"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar